KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur
kita panjatkan kepada tuhan yang maha esa yang dengan rahmat dan kesehatannya
yang diberikannya, tugas ini dapat diselesaikan dengan judul “PEMBUATAN TABUNG
LPG 3KG” untuk melengkapi tugas
Pemilihan Bahan Dan Proses.
Dengan dibuatnya tugas ini,diharapkan
dapat membantu proses pembelajaran, Pembahasan makalah ini meliputi cara cara
pembuatan Tabung Lpg 3kg.
Makalah ini disusun berdasarkan pembuatan
tabung lpg 3kg. Dalam aktivitas, saya belajar
untuk memahami fenomena sosial dan politik yang terjadi disekitarnya
melalui berbagai kegiatan,seperti diskusi dan penelitian.
Pada kesempatan ini,penulis mengucapkan
terimah kasih kepada dosen atas dukungan,pengertian. Oleh karna itu, saran dan
kritik yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan sebagai upaya penyempurnaan makalah ini.
Medan
20 januari 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata
pengantar.........................................................................................................i
Daftar
isi..................................................................................................................ii
BAB 1
PENDAHULUAN...................................................................................…1
A. Latar
belakang................................................................................................1
B. Tinjauan
Pustaka........................................................................................…4
1.
Tabung gas LPG………………………………………………………….4
2.
Proses pembuatan tabung gas LPG 3kg…………………………………..4
3. Proses Pembentukan Logam/Baja/Defenisi Drawing……………………5
4. Pengelasan………………………………………………………………..6
C. Metodologi
Analisa…………………………………………………………8
D. Prosedur Analisa
Perhitugan Gaya dan Daya……………………………….9
E. Metodologi
Penelitian………………………………………………….…..21
F. Metodologi Kemasan Dan Pemberian
Logo/Label………………………..23
KESIMPULAN
DAFTAR FUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program konversi minyak tanah ke LPG merupakan
program pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi subsidi BBM, dengan
mengalihkan pemakaian minyak tanah ke LPG. Program ini diimplementasikan dengan
membagikan paket tabung LPG beserta isinya, kompor gas dan accessoriesnya
kepada rumah tangga dan usaha mikro pengguna minyak tanah. Secara teori,
pemakaian 1 liter minyak tanah setara dengan pemakaian 0.57 kg LPG. Dengan
menghitung berdasarkan harga ekonomi minyak tanah dan LPG, subsidi yang
diberikan untuk pemakaian 0.57 kg LPG akan lebih kecil daripada subsidi untuk 1
liter minyak tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyebab dari
kebocoran tabung gas LPG kapasitas 3 kg yang terjadi di daerah lasan (circumferensial
welding). Untuk itu dilakukan pengkajian kualitas dan performance di
daerah lasan pada badan tabung secara metalurgi, dengan melakukan pengujian
komposisi kimia dan pengujian mekanik yaitu: uji tarik, uji bending, uji kekerasan,
dan metallografi. Sifat mekanik dari tabung pada dasarnya dipengaruhi oleh
komposisi kimia dan struktur mikro. Dari hasil uji komposisi kimia, badan
tabung mempunyai nilai CE < 0,40%, sehingga mempunyai kemampuan untuk dilas.
Tetapi nilai sensitivitas retaknya (P ) mendekati nilai kritis (2,3%) sehingga
nilai kekuatan tarik dan keuletannya pada sambungan las relatif turun yang
menyebabkan adanya retakan dari hasil uji bending. Perbedaan perubahan nilai
kekerasan rata-rata yang sangat besar yaitu dengan adanya kenaikan antara weld
metal dengan fusion line sebesar 11,60% (25,11 HV) dan terjadi
penurunan antara fusion line dengan HAZ sebesar 0,56% (1,21 HV).
Perbedaan yang sangat besar inilah yang memicu terjadinya retak saat pengujian
bending pada face bend, dimana lokasi retakan ada di fusion line.
Kebocoran yang terjadi
di daerah lasan (circumferensial welding) disebabkan oleh penipisan
dinding tabung akibat proses joggling sehingga pada saat pengelasan arus yang digunakan
akan terlalu besar dan akan menyebabkan terjadinya cacat burn through di
daerah akar las, sehingga mengubah dimensi ketebalan dinding tabung yaitu
dengan adanya cacat yang menyerupai takikan. Hal ini merupakan inisiasi
terjadinya retak yang merambat menembus dinding tabung sehingga terjadi
kebocoran. Pemerintah Indonesia telah melakukan program konversi bahan bakar
minyak tanah ke bahan bakar LPG dimulai sejak tahun 2007. Hal ini dikarenakan
bakar tersebut dipercepat,yang pelaksanaan pekerjaannya dilakukan oleh Pertamina.
Hal ini berdampak pada kebutuhan pengadaan tabung gas LPG 3 kg yang meningkat
dengan drastis yang tidak diimbangi dengan pengadaan (supply) tabung gas
LPG 3 kg yang sesuai dengan standar. Sementara itu kontrol kualitas pada tabung
gas LPG 3 kg secara umum kurang diperhatikan sehinggga banyak kejadian produk
tabung gas LPG 3 kg mengalami kerusakan (failure) seperti bocor (leak)
dan meledak (burst).
Dengan
semakin berkembangnya pola kehidupan masyarakat dewasa ini, maka masyarakat
konsumen menuntut adanya penyediaan tabung gas LPG yang lebih aman dan
terjaminnya perlindungan konsumen. Karena yang menjadi permasalahan yaitu
kualitas dan kinerja tabung gas LPG 3 kg yang kurang memenuhi standar dan
keselamatan bagi konsumen. Terutama disebabkan dengan beredarnya tabung gas LPG
ilegal yang tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI 1452:2007) ICS
23.020.30 Badan Standarisasi Nasional (BSN) yang berakibat pada keselamatan
kosumen.
Penelitian
ini dilakukan pada tabung gas LPG 3 kg berupa kajian kualitas tabung dari segi
bahan baku material dan kinerja tabung gas LPG 3 kg. Dengan melakukan pengujian
tabung gas LPG 3 kg yang sudah digunakan namun tabung mengalami kebocoran di
daerah lasan. Dari data di lapangan kebocoran terjadapat pada daerah lasan (circumferential
welding) yaitu sambungan lasan antara badan tabung bagian atas (top tube)
dengan tabung bagian bawah (bottom tube). Kebocoran tersebut
akibatadanya cacat (diskontinuitas) yang merupakan salah satu dari proses
manufaktur yaitu proses pengelasan. Cacat yang terjadi secara kasat mata di
bagian luar badan tabung gas LPG 3 kg terlihat adanya
korosi pada daerah lasan, sedangkan pada bagian dalam badan tabung gas LPG 3 kg
tampak adanya diskontinuitas las berupa sambungan las yang tidak sempurna.
Untuk
itu dilakukan pengkajian karakteristik di daerah lasan (circumferential
welding) secara metalurgi, dengan melakukan pengujian mekanik yaitu: uji
tarik (tensile testing), uji bending (bend testing), uji
kekerasan (hardness testing), struktur makro (macro-structure)
dan struktur mikro (micro-structure).
Analisa
kegagalan adalah langkah yang dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya
kegagalan pada suatu komponen (logam) atau kontruksi. Analisa kegagalan
dilakukan dengan tujuan untuk :
- Mengetahui penyebab
kegagalan.
-
Mencegah kegagalan yang sama supaya tidak terjadi dimasa datang.
- Dapat menjelaskan mekanisme kegagalan dan member ikan rekomendasi untuk menyelesaikan
permasalahan.
-
Sebagai dasar untuk menyempurnakan
desain proses dari suatu komponen
Faktor-faktor penyebab
kegagalan adalah:
1. Pemilihan material
yang salah; 2.
Kesalahan dalam desain; 3.
Kesalahan proses fabrikasi; 4. Kesalahan operasional; 5. Kesalahan dalam maintenance, 6.
Kesalahan dalam kontrol kualitas 7. Lingkungan dan penggunaaan.
B. Tinjauan Pustaka
11. Tabung Gas LPG
Liquefied Petroleum Gas (LPG)
dengan brand ELPIJI, merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang
BBM) dan Kilang gas, Tabung gas elpiji berfungsi untuk mengemas dan
mendistribusikan gas dari kilang gas kekonsumen yang dapat juga dimanfaatkan
untuk isi ulang(refil).
22.
Proses Pembuatan Tabung Gas LPG 3
kg
Tabung baja LPG adalah tabung
bertekanan yang dibuat dari plat baja karbon canai panas, digunakan untuk
menyimpan gas LPG (liquefied petroleum gas) dengan kapasitas pengisian 3
kg (7,3 liter) dan memiliki tekanan rancang bangun minimum 18,6 kg/cm2. Bahan baku yang
digunakan untuk badan tabung gas LPG 3 kg sesuai dengan SNI 07-3018-2006, “Baja
lembaran pelat dan gulungan canai panas untuk tabung gas
(Bj
TG)” atau JIS G 3116 SG 30 (SG 295). Proses yang
berhubungan dengan pembuatan tabung gas LPG 3 kg yaitu dengan teknik
pembentukan logam prinsip dasarnya yaitu melakukan perubahan bentuk dengan cara
memberikan gaya luar sehingga terjadi deformasi plastis pada benda kerja.
Proses pembuatan tabung gas LPG berdasarkan temperatur termasuk proses cold
working.
Proses
yang berhubugan dengan pembuatan tabung LPG 3 kg yaitu: Shearing, Blanking,
Notching, Pierching, Bending, Deep Drawing, Edge Trimming, Welding, Jogling,
Turning, Treading and marking.
Tabung Bagian Atas (top tube)
Bahan tabung baja LPG 3 kg sesuai dengan spesifikasi
standar JIS G 3116-2000 kelas (SG 295), “steel sheets, plates, and strip for
gas cylinders” yaitu baja lembaran khusus untuk tabung gas. Grade dan
simbol yang digunakan adalah SG 295 ketebalan yang diizinkan adalah 1,6 mm
sampai dengan 6,0 mm. Ketebalan rata-rata bahan badan tabung adalah 2,2 mm.
Dengan Dimensi baja lembaran tersebut adalah 380 x 760 x 2,2 mm.
4
Tabung Bagian Bawah (bottom
tube)
Bahan badan tabung baja LPG 3kg sesuai dengan
spesifikasi standar JIS G 3116-2000 kelas (SG 295) “steel sheets, plates,
and strip for gas cylinder “, yaitu baja lembaran khusus untuk tabung gas.
Dengan dimensi baja lembaran tersebut adalah 380 x 760 x 2,2 mm. Proses
produksi untuk tabung bagian bawah (bottom tube) dilakukan setelah
proses shearing dan blanking sama dengan pada tabung bagian atas.
33. Proses Pembentukan Logam/Baja/Defenisi
Drawing
Deep Drawing atau biasa disebut drawing adalah
salah satu jenis proses pembentukan logam, dimana bentuk pada umumnya berupa
silinder dan selalu mempunyai kedalaman tertentu. Proses drawing dilakukan
dengan menekan material benda kerja yang berupa lembaran logam yang disebut
dengan blank sehingga terjadi peregangan mengikuti bentuk dies, bentuk akhir
ditentukan oleh punch sebagai penekan dan die sebagai penahan benda kerja saat
di tekan oleh punch pengertian dari
sheet metal adalah lembaran logam dengan ketebalan maksimal 6 mm, lembaran
logam(sheet metal) di pasaran dijual dalam bentuk lembaran dan gulungan.Pada
umumnya berbebagai jenis material logam dalam bentuk lembaran dapat digunakan
untuk proses drawing seperti stainless stell, alumunium, tembaga, perak, emas,
baja maupun titanium. Gambaran lengkap proses drawing dapat dilihat pada Gambar
1 Proses drawing
Dalam satu unit die set
terdapat komponen utama yaitu :
1. Blankholder
2. Punch
3. Die
Sedangkan
komponen lainya merupakan komponen tambahan tergantung dari jenis die yang
dipakai. Bentuk dan posisi dari komponen utama dapat dilihat pada Gambar 2

1.
Pengelasan
Definisi las berdasarkan DIN (Deutche
Industrie Normen) adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam
panduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Secara umum pengelasan
dapat didefinisikan sebagai penyambungan dari beberapa batang logam dengan
memanfaatkan energi panas. Secara umum pengelasan
adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilakukan
dengan jalan mencairkannya melalui pemanasan. Untuk keberhasilan penyambungan
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi:
- Benda padat tersebut dapat cair
oleh panas
- Terdapat kesesuaian
sifat lasnya,sehingga tidak melemahkan atau menggagalkan sambungan las - cara-cara penyambungan sesuai dengan sifat benda padat dan tujuanpenyambungan.
Ø Sumber
panas yang dapat digunakan.
-Bahan bakar
minyak
-
Campuran zat asam dengan gas (acetylene, propan, hydrogen)
- Gas pembakaran bertekanan
- Busur nyala listrik
-
Tahanan listrik
- Induksi listrik Busur nyala listrik dan gas pelindung
-
Sinar infra merahReaksi kimia eksothermis (termit)
- Ledakan bahan mesiu (cad explosion)
-
Pemboman dengan elektron (electron bombardment)
-Sinar laser
A.Las Busur Listrik
1. Prinsip Pengelasan Busur Nyala Listrik
Dua metal konduktif jika dialiri arus
listrik yang cukup padat (dense) dengan tegangan yang relatif rendah akan
menghasilkan loncatan elektron yang
menimbulkan panas sangat tinggi
sehingga dapat mencairkan kedua metal tersebut dengan mudah. Arus (I) yang
digunakan 10-500 Ampere (A) baik AC/DC Tegangan yang digunakan 17-45 Volt.
2.
Jenis Las Listrik
a.
Las Listrik Dengan Elektroda Karbon Busur
listrik yang terjadi diantara ujung elektroda karbon dan logam atau diantara
dua ujung elektroda
karbon akan memanaskan dan mencairkan logam yang akan dilas. Sebagai bahan
tambah dapat dipakai elektroda dengan fluksi atau elektroda yang berselaput
fluksi.
b.
Las Listrik Dengan Elektroda Berselaput (SMAW)
Las tistrik ini menggunakan
alektroda berselaput sebagai bahan tambah. Busur listrik yang terjadi diantara
ujung elektroda dan bahan dasar akan mencairkan ujung elektroda dan sebagian
bahan dasar. Selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan
menghasilkan gas yang melindungi ujung elektroda, kawah Ias, busur Iistri dan
daerah Ias di sekitar busur listrik terhadap pengaruh udara luar. Cairan
selaput elektroda yang membeku akan menutupi permukaan Ias yang juga berfungsi
sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Las elektroda terbungkus adalah cara
pengelasan yang banyak digunakan pada masa ini, Busur listrik terbentuk
diantara logam induk dan ujung elektroda. Karena panas dari busur ini maka
logam induk dan ujung elektroda tersebut mencair dan kemudian membeku bersama.
Proses pemindahan logam elektroda terjadi pada saat ujung elektroda mencair dan
membentuk butir-butir yang terbawa oleh arus busur listrik yang terjadi.
Semakin besar arus listrik maka butiran logam cair yang terbawa menjadi halus,
begitu sebaliknya bila arusnya semakin kecil maka butirannya akan menjadi
semakin besar. Secara umum logam mempunyai sifat mampu las tinggi bila
pemindahan terjadi dengan butiran halus, sedangkan pola pemindahan cairan
dipengaruhi oleh besar kecilnya arus dan juga komposisi dari bahan fluks yang
digunakan.
C. Metodologi Analisa
Pada proses pembuatan
tabung gas elpiji untuk mendisain suatu proses pembentukan logam, baik primer
maupun sekunder, seperti pengerolan (rolling), penempaan (forging), penarikan
(drawing). Salah satu pekerjaan yang harus kita lakukan adalah menentukan atau
memilih kapasitas mesin (energi, gaya, torsi) serta perkakas dan peralatan yang
akan digunakan untuk proses tersebut. Untuk dapat menentukan kedua hal
tersebut, kita perlu memprediksi berapa beban eksternal yang diperlukan agar logam dapat mulai
mengalir dan terdeformasi plastis serta bagaimana distribusi tegangan dan
regangan pada permukaan benda kerja maupun perkakas. Dengan kata lain, di dalam
mendisain proses pembentukan logam, kita perlu melakukan analisis untuk dapat
memprediksi beban eksternal yang dibutuhkan serta distribusi regangan dan
tegangannya, sehingga kita dapat menentukan atau memilih kapasitas mesin,
perkakas, dan peralatan yang paling sesuai untuk proses tersebut.
Di dalam proses pembentukan logam
terjadi berbagai macam fenomena fisik, seperti aliran logam friksi, panas yang
timbul maupun ditransfer selama terjadi aliran plastis, hubungan antara
mikrostruktur dan sifat-sifat, serta kondisi proses. Oleh karena itu, secara
teoritis akan sulit untuk dapat melakukan analisis secara kuantitatif.
D. Prosedur Analisa Perhitungan Gaya Dan
Daya
Aliran proses pembuatan tabung gas
1. Data
2. Fc Inside
3. Blanking 1-1
4. Blanking 1-2
5. Deep Drawing
6. Neckring Welding
7. Hand Guard Welding
8. Batt Welding
9. Joggling
10. Footring Welding
11. Circum Welding
12. X-ray
13. Feeding To Ht
14. Annealing
15. Shot Finish
16. Powder Coating
17. Paintig
18. Valve Asembling
19. Leak Test
20. Marking
E. Metodologi Penelitian
1. Aliran Penelitian
- Mulai
- Studi
- Annealing Sampel
- Uji tarik
- Uji Metolografi
- Data
- Analisa
- Kesimpulan
- Selesai
1. Persiapan
Bahan Pengujian
Bahan tabung gas LPG yang
digunakan dalam penelitian adalah baja tabung JIS G 3116 SG 295 yang diambil
dari PT.INDONUSA HARAPAN MASA
2.
Proses Annealing Sampel
Proses annealing dilakukan dengan tujuan sebagai
berikut :- Pembebasan tegangan sisa pada material tabung.
-
Menjamin
kualitas material tabung yang akan di proses pada tahap selanjutnya yaitu
proses blasting.
Adapun langka proses annealing sampel adalah sebagai
berikut :
1. Material tabung ditempatkan pada konveyor.
2. Melalui konveyor material tabung dimasukan ke dalam oven atau tungku pemanas.
3. Menyalakan
oven dengan temperatur awal (4800 C) 4. Atur laju pemanasan pada oven sebesar 150C/menit.
5. Apabila
temperatur sudah mencapai suhu tenggang 6300C maka di tahan selama 10 menit
(sampel kedua), untuk sampel berikutnya di tahan selama 15 menit (sampel
ketiga), dan berikutnya 20 menit (sampel keempat). 6.
Kemudian didinginkan dalam dapur dengan laju minimum 430C/menit hingga suhu
2000C.
A. Metodologi Kemasan Dan Pemberian
Logo/Label
Kemasan LPG dalam tabung, digunakan untuk memudahkan perndistribusiannya
kepada konsumen. Selain itu, tabung LPG dibuat sedemikian rupa untuk membuat
aman konsumennya. Maka anda perlu mengenal lebih dekat tabung LPG itu sendiri.
1. Kode tabung LPG
Tabung LPG yang digunakan pada operasi penyaluran, berupa tabung bejana
bertekanan dengan kapasitas isi 12 dan 50 Kg.
Tabung LPG dilengkapi dengan kode sebagai-berikut :
a. Logo
b. Label
c. Tanda pengujian ulang (bulan,tahun)
d. Berat kosong tabung
e. Tanda pengesahan dari pihak yang berwenang (Depnaker).
f. Kode wilayah
dan tanda lain yang dirasa perlu.
2. Persyaratan Tabung LPG
Ada beberapa
persyaratan yang harus dimiliki oleh tabung LPG :
1. Harus memenuhi persyaratan keselamatan bejana
bertekanan dan mempunyai sertifikasi sera cap pemeriksaan yang masih berlaku.
2. Katup keselamatan diset pada 24,8 kg/cm2
3. Bejana tekanan dilindungi terhadap karat, dengan
melakukan pengecatan sesuai dengan ketentuan lembaga yang berwenang.
4. Pengujian pada tabung LPG dilakukan setiap 5 (lima)
tahun satu sekali
5. Tabung yang terkena pengaruh panas, perubahan
bentuk atau cacat goresan, akan diuji ulang segera walaupun belum lima tahun
masa pemakaian
3.Memelihara
Tabung LPG
Ada beberapa langkah yan gdapat dilakukan untuk
memelihara tabung LPG anda agar awet dan tahan lama.
1. Periksa identitas tabung anda. Catat Nomor Serim
Volume, Berat Jenis serta tahun pembuatan tabung.
2. Periksa kembali tabung anda, beri tanda bila ada
kerusakan. Bila terdapat keretakan segera kembalikan ke dealer terdekat.
3. Timbang dengan cermat berat tabung kosong dengan
tabung isi. Bila sesuai ketentuan artinya tabung dalam keadaan baik.
4. Dalam menempatkan tabung jangan pada tempat basah
apalagi terkena air laut.
5. Sebaiknya dibuatkan tempat khusus untuk menaruh tabung
LPG, dengan syarat mudah diraih dan cepat terlihat.
6. Dalam meletakkan tabung kosong LPG janganlah dalam
keadaan terbalik. Hal ini dapat membahayakan kita semua dan merusak kondisi
tabung.
4. Kemasan LPG
1. Kemasan merupakan pelindung hasil produksi dari
pengaruh luar. Berfungsi pula sebagai wadah produk dan alat untuk memudahkan
konsumen mengenali produk yang dicarinya. Gas LPG dikemas dalam tabung baja
yang kokoh. Tabungnya diberikan desain yang menarik dan berwarna, sebagai
perlambang citra dan kualitas yang baik.
24
Pada
kemasan/tabung LPG yang beredar di pasaran dicantumkan :
1. Nomor seri botol.
2. Kapasitas Nominal.
3. Berat botol kosong.
4. Berat isi LPG.
5. Tahun pembuatan.
6. Logo LPG.
7. Tanda uji ulang test pressure.
5. Bentuk kemasan
Kemasan gas LPG berbentuk tabung besi yang kokoh dan
mampu menahan tekanan sampai dengan 10 KSC atau 30 Kg/Cm2. Tabung besi LPG
sebelum dipasarkan telah diuji oleh :
1. Pabrik yang membuatnya, sesuai norma-norma ICC. 4. B.
240 (Interstate Commerce Commision).
2. Dinas Pembinaan Norma-Norma Keselamatan Kerja
Kesimpulan
Dari penulisan laporan analisa daya dan gaya proses deep drawing dan
pengelasan pada proses pembuatan tabung gas LPG 3 kg dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Pada proses deep drawing dengan kecepatan tekan yang
telah ditentukan (sesuai tabel) daya tekan maksimal tidak boleh melebihi :
167,330 kg.
2. Pada proses pengelasan neck ring, kekuatan tegangan
normal nilainya 63.82 kg/cm2, karena masih diatas uji ketahanan
hidrostastik (max 31 kg/cm2 selama 30 detik) maka masih dalam batas
aman.
3. Pada proses pengelasan hand guard, kekuatan tegangan
nornal mencapai 7.36 kg/cm2. Karena mendapat gaya tarik sebesar 8
kg, jadi masih aman.
4. Pada proses pengelasan foot ring, kekuatan tegangan
normal mencapai 7.65 kg/cm2. Karena mendapat beban sebesar 8 kg jadi
masih aman.
5. Pada proses pengelasan circum, tegangan normal
mencapai 61.16 kg/cm2, karena masih diatas uji ketahanan
hidrostastik, maka masih dalam batas aman.
mantap 78%. hahahahahahahaha
BalasHapusgambar nya dong
BalasHapus